
Merasa mantap di jalur musik, Anggun memilih untuk meninggalkan bangku sekolah dan serius menggarap album rekaman. Bahkan, bersama manajer pribadinya, ia mendirikan perusahaan rekaman sendiri bernama Bali Cipta Record. Dengan dukungan musisi tenar, antara lain Baron (gitar), Thomas Ramdhan (basis GIGI), Ronald (dramer dr.pm) dan Andy Ayunir (kibor), Anggun merilis album "Anggun C. Sasmi-Lah!!!" yang mengandalkan lagu Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara).
Terobosan besar dilakukan Anggun pada 1994. Setelah merilis album kompilasi berjudul "Yang Hilang", Anggun sampai pada keputusannya untuk meningkatkan karir bermusik. Ia meninggalkan Indonesia dan pindah ke London mengikuti manajer sekaligus suaminya yang berwarga negara Prancis, sebuah keputusan yang tak banyak dilakoni musisi lain.
Go International
Sekitar dua tahun kemudian, setelah pindah ke Paris, Perancis, demo Anggun sampai ke tangan produser Erick Benzi. Album Anggun (Sony Music) pun dirilis. Dengan modal album ini, nama Anggun pun mulai dikenal luas. Bukan cuma di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Khusus di Asia, kiprah Anggun bahkan menarik perhatian MTV Asia. September 1998, ia langsung terpilih sebagai artis baru pilihan MTV lewat program "The Hot Seat Artist". Dan selama beberapa pekan, video klip lagu Snow on the Sahara terus ditayangkan dan masuk 10 besar jenjang "Asia Hit List".
Anggun tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menggelar tur promo di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Di negara Paman Sam, Anggun sempat melakukan konser di beberapa kota, yakni di Boston, Minneapolis, Atlanta, Houston, Chicago, dan San Fransico. Dan tepat 26 Mei 1998, untuk pertama kalinya album Anggun beredar di Amerika. Album ini berhasil menembus posisi ke-9 di "Billboard The Border Breaker Chart". Di tahun yang sama pula, Anggun ikutan tur Lilith Fair (festival khusus untuk penyanyi wanita) barengan dengan beberapa penyanyi top macam Sarah McLachlan dan Erykah Badu.
No comments:
Post a Comment